MAKALAH PROBLEMA MASUK DAN PERSEBARAN ISLAM DI INDONESIA
A.
Problema
masuknya islam di Indonesia
Siapakah Pembawa Islam ke Indonesia?
Masuknya islam ke Indonesia agak
unik bila di bandingkan dengan masuknya islam ke daerah-daerah lain.
Keunikannya terlihat kepada proses masuknya islam ke Indonesia yang relatif
berbeda dengan daerah lain. Islam masuk ke Indonesia secara damai di bawa oleh
para pedagang dan mubaligh. Sedangkan islam yang masuk ke daerah lain pada
umumnya banyak lewat penaklukan, seperti masuknya islam ke Irak, Iran (Parsi),Mesir,
Afrika utara sampai ke Andalusia. Sebelum pengaruh islam masuk ke Indonesia, di kawasan ini
sudah terdapat kontak-kontak dagang, baik dari Arab, Persia, India dan China.
Islam secara akomodatif, akulturasi, dan sinkretis merasuk dan punya pengaruh
di arab, Persia, India dan China. Melalui perdagangan itulah Islam masuk ke
kawasan Indonesia. Dengan demikian bangsa Arab, Persia, India dan china punya andil melancarkan perkembangan islam di
kawasan Indonesia.
v Gujarat (India)
Pedagang
islam dari Gujarat, menyebarkan Islam dengan bukti-bukti antar lain:
- ukiran batu nisan gaya Gujarat.
- Adat istiadat dan budaya India islam.
v Persia
Para
pedagang Persia menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antar lain:
- Gelar “Syah” bagi raja-raja di Indonesia.
- Pengaruh aliran “Wihdatul Wujud” (Syeh Siti Jenar).
- Pengaruh madzab Syi’ah (Tabut Hasan dan Husen).
v Arab
Para
pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan Indonesia, dengan bukti
antara lain:
- Menurut al Mas’udi pada tahun 916 telah berjumpa Komunitas Arab dari Oman, Hidramaut, Basrah, dan Bahrein untuk menyebarkan islam di lingkungannya, sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka.
- munculnya nama “kampong Arab” dan tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan islam.
v China
Para
pedagang dan angkatan laut China (Ma Huan, Laksamana Cheng Ho/Dampo awan ?),
mengenalkan islam di pantai dan pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti antar
lain :
- Gedung Batu di semarang (masjid gaya China).
- Beberapa makam China muslim.
- Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan China.
Ø Proses Awal Penyebaran Islam di
Indonesia
Islam
Masuk ke Indonesia Pada Abad ke-7 dan 8 :
Pada sekitar abad ke-7 dan 8, pada
saat kerajaan sriwijaya mengembangkan kekuasaannya selat malaka sudah mulai
dilalui oleh pedagang-pedagang muslim dalam pelayarannya ke negeri-negeri di
Asia Tenggara dan Asia Timur.
Seminar tentang masuknya islam ke
Indonesia di laksanakan di Medan pada tahun 1963 dan di kuala simpang Aceh pada
tahun 1980. Kedua seminar tersebut sepakat mengatakan bahwa islam telah masuk
ke Indonesia pada abad pertama hijriah langsung dari Arab. Seminar tersebut di
lanjutkan dengan seminar di Banda Aceh tahun 1978 menegaskan bahwa keeajaan
islam pertama adalah Perlak, Lamuri, Pasai.
Satu hal yang dapat di kemukakan
bahwa masuknya islam ke Indonesia tidak bersamaan, ada daerah-daerah yang sejak
dini telah di masuki oleh islam, di samping ada daerah yang terbelakang di
masuki islam.
Islam
Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11:
Durasi penyebaran awal Islam Indonesia dalam kisaran abad
ke-7 hingga 13 Masehi. Penyebarnya berasal dari Arab, Persia, dan India
(Gujarat, Benggala). Profesi para penyebar umumnya pedagang, mubalig, wali,
ahli-ahli tasawuf, guru-guru agama, dan haji-haji. Mereka menyebarkan Islam
lewat sejumlah saluran. Saluran-saluran ini berlangsung dalam enam aras, yaitu
perdagangan, perkawinan, tasawuf, pendidikan, seni dan tawaran pembentukan
masyarakat egalitarian dalam strata sosial.
B.
Persebaran Islam di Indonesia
Penyebaran
Agama Islam di Indonesia di mulai sejak Islam yang dibawa oleh pedagang dari
jazirah Arab sekitar tahun 173 H. Pedagang-pedagang tersebut disamping
melaksanakan tugas perdagangan juga melaksanakan dakwah.
Problema
penyebaran Islam pada masa tersebut, para pedagang berhadapan dengan para
penguasa yang saat itu masih memakai sistem kerajaan. Karena itu para pedagang
dalam menyiarkan Islam terlebih dahulu berhadapan dengan raja-raja. Di
kesultanan Malaka para pedagang diantar keistana oleh syahbandar, begitupun
pada kerajaan-kerajaan lainnya.
Penyebaran agama pasca kemerdekaan, berbeda dengan zaman
penjajahan. Dinamika penyebaran agama pasca kemerdekaan diwarnai dengan
lahirnya tokoh-tokoh agama dari berbagai corak pemikiran, seperti corak
pemikiran nasionalis yang dimotori oleh Sukarno serta corak pemikiran Islamis
yang dimotori oleh Masyumi.
Di
samping itu muncul gerakan-gerakan dakwah seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Persis, Dewan
Dakwah Islam.
Persoalan dan Hambatan
Pada tataran filosofis dan praksis Islam di Indonesia tak luput dari bermacam
persoalan baik yang bersifat akut maupun faktual. Persoalan akut seperti
diskursus yang tak kunjung usai antara ilmu agama dan ilmu umum. Sementara
problema faktual lebih terkait pada masalah-masalah teknis implementatif
pelaksanaan pendidikan Islam.
Berbagai persoalan dan hambatan mencuat dalam
penyelenggaraan pendidikan Islam tak dapat dielakkan sebagai ekses dari
implementasi kebijakan pendidikan nasional yang di disain pemerintah. Persoalan
di hulu yang berkaitan filosofis pendidikan Islam telah menimbulkan diskursus,
demikian pula di hilir pada tataran implementatif pendidikan Islam masih jauh
dari kesempurnaan spirit ajaran Islam. Senyata dan sejatinya nilai-nilai Islam
sangat universal dan pengejawantahan nilai-nilai Islam akan membawa manfaat
bagi semua (rahmatan lil alamin).
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/search?q=problematika%20masuknyaislam&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&source=hp&channel=np
Ekoprasito,
Membela Agama Tuhan: Potret Gerakan IslamPusaran Komplik Global, Jokyakarta:
IPPI, 2003.
Daulay,Haidar P, Sejarah
Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia,
Kencana Prenada Media Group, Medan, 2007.
0 Response to "MAKALAH PROBLEMA MASUK DAN PERSEBARAN ISLAM DI INDONESIA "
Posting Komentar